rajapress

Perbedaan Teknik Transplantasi Rambut FUE dengan Transplantasi DHI dan Mana yang Terbaik

15 Mei 2024  |  191x | Ditulis oleh : Editor
Perbedaan Teknik Transplantasi Rambut FUE dengan Transplantasi DHI dan Mana yang Terbaik

Rambut dianggap menjadi salah satu mahkota bagi semua orang. Sehingga setiap orang berusaha untuk memiliki rambut yang indah dan sehat. Akan tetapi, terkadang meskipun sudah mencoba dengan berbagai cara untuk merawat rambut, masalah kebotakan tidak bisa dihindari, baik pria maupun wanita. Dan banyak orang terlebih wanita yang kemudian memilih untuk melakukan Hair Transplant Wanita.

Hair transplant adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk mengembalikan pada area kulit kepala yang mengalami penipisan hingga kebotakan. Ada berbagai teknik dalam operasi transplantasi rambut. FUE (Follicular Unit Extraction) dan FUT (Follicular Unit Transplantation) adalah prosedur yang paling umum.

Transplantasi Rambut FUE

Dalam prosedur transplantasi rambut FUE, dokter bedah/ahli kecantikan akan mengangkat atau mencukur folikel rambut dari tempat donor dan juga membersihkan tempat di mana operasi akan dilakukan. Alat pelubang mikro digunakan untuk mengangkat folikel dan kemudian ahli bedah akan membuat sayatan kecil dengan jarum untuk memasukkan folikel.

Setelah semua folikel rambut ditransplantasikan, area tersebut dibersihkan dan ditutup untuk pemulihan. FUE paling sering dilakukan pada kulit kepala, namun dapat juga dilakukan pada daerah lain seperti tungkai, lengan, dan lain-lain. FUE sering dilakukan dalam beberapa sesi, biasanya 2 hingga 4 sesi dalam durasi beberapa minggu. Ini adalah prosedur rawat jalan yang mengharuskan pasien mengikuti perawatan pasca-prosedur dengan tepat.

Transplantasi DHI

Pada prosedur transplantasi rambut FUE, efek samping yang paling umum adalah munculnya jaringan parut di tempat pencabutan rambut, sedangkan pada prosedur transplantasi rambut DHI tidak terdapat jaringan parut melainkan hanya bercak putih yang hampir tidak terlihat. Alat DHI/pena Choi canggih untuk mengukur dan mengontrol kedalaman dan sudut rambut yang ditanamkan, yang pada gilirannya memastikan rambut tumbuh kembali seperti rambut normal.

Prosedur DHI juga tidak memerlukan jahitan. Karena fitur-fitur canggih ini, prosedur transplantasi rambut DHI menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih baik karena prosedur ini membantu setiap folikel yang ditransplantasikan untuk bertahan hidup dan tumbuh.

Terkait transplantasi rambut DHI, kelemahan utamanya adalah prosedur ini memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan transplantasi rambut FUE atau FUT. Untuk melakukan transplantasi cangkok sejumlah X, prosedur DHI akan memakan waktu hampir 2X lipat waktu yang dibutuhkan oleh FUE. Artinya, pasien harus datang dua sesi atau lebih untuk menyelesaikan keseluruhan prosedur.

Transplantasi rambut DHI adalah yang paling mahal karena penggunaan alat dan teknik canggih dalam prosesnya. Biayanya setidaknya 2 kali lebih mahal daripada perawatan FUE. Namun, tingkat keberhasilan prosedur ini lebih tinggi, itulah sebabnya pasien memilih untuk melanjutkan transplantasi rambut DHI.

Transplantasi rambut DHI juga membutuhkan ahli bedah yang sangat terampil dan berpengalaman dengan pelatihan khusus di bidang DHI. Prosedur ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena ekstraksi dan implantasinya harus tepat. Kadang-kadang lebih dari satu profesional medis mungkin diperlukan untuk prosedur ini, dan masing-masing membantu tugas dan wilayah perawatan tertentu.

Dalam prosedur transplantasi rambut DHI, anestesi lokal diberikan untuk prosedurnya. Kemungkinan efek samping dari teknik transplantasi rambut DHI meliputi reaksi terhadap anestesi, pendarahan, pusing, nyeri, dan infeksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui apakah ahli bedah tersebut berkualifikasi tinggi dan berpengalaman dalam teknik transplantasi rambut DHI.

Saat memutuskan transplantasi rambut, penting untuk memilih antara DHI dan FUE. DHI sangat bagus untuk kepadatan rambut yang lebih tinggi dan kontrol yang tepat di area rambut rontok yang lebih kecil. Tindakan ini mungkin hanya menimbulkan sedikit jaringan parut dan pemulihan lebih cepat, namun memerlukan ahli bedah yang terampil dan biayanya mungkin lebih mahal.

FUE ideal untuk area kerontokan rambut yang lebih luas, memberikan prosedur yang tidak terlalu intens dan hemat biaya. Meskipun hal ini dapat menyebabkan kepadatan rambut sedikit lebih rendah dan kontrol arah pertumbuhan berkurang, banyak yang menganggapnya memuaskan. FUE cocok untuk mereka yang menginginkan rambut pendek dengan bekas luka minimal.

Kesimpulannya, pilihan Anda antara Direct Hair Implantation (DHI) dan Follicular unit extraction (FUE) bergantung pada kebutuhan Anda. Seorang profesional transplantasi rambut dapat membantu Anda memutuskan terknik terbaik. Nah bagi Anda yang ingin melakukan hair transplant, Anda bisa berkonsultasi dan melakukan hair transplant di Jakarta Hair Transplant.

Jakarta Hair Transplant memberikan solusi masalah rambut dengan program transplantasi, restorasi, dan perawatan pasca terlengkap, bergaransi dan tanpa biaya tambahan. Untuk informasi lebih lengkapnya, kunjungi situs jakartahairtransplant.com. Semoga Bermanfaat.

Baca Juga: